Kebudayaan Tradisional Jepang

Di Jepang, terdapat kebudayaan tradisional yang disebut “dou/do” (artinya “jalan”).

Ada kadou yang merupakan seni merangkai bunga, sadou yang menitikberatkan keindahan gerakan melalui etiket, koudou yang memungkinkan kita menikmati bau harum, shodou yang mengetengahkan keindahan huruf menggunakan kuas dan tinta, dan berbagai seni bela diri seperti judo yang termasuk dalam cabang olahraga, kendo, karatedo, aikido, dan kyudo (seni memanah).

Baik seni bela diri maupun jalan seni bukanlah sekadar persaingan kekuatan atau keahlian, melainkan juga merupakan budaya khas Jepang yang menuntut keindahan gerakan dan spiritualitas.

Selain itu, “dou” tidak memiliki titik akhir, melainkan sesuatu yang terus ditekuni seumur hidup. Menggembleng juga merupakan karakteristik “dou”.

 

 

Teater Kabukiza. Teater Kabukiza yang baru dibuka kembali pada bulan April 2013 merupakan perpaduan keindahan gaya tradisional dan teknik arsitektur terbaru.

 

Mencoba Menjadi Ninja. Ninja merupakan sosok misterius di Jepang. Di kehidupan modern Jepang kini bukanlah hal mudah untuk bertemu ninja.  Akan tetapi, Anda dapat menonton pertunjukan ninja, mencoba senjata rahasia ninja “shuriken”, dan mencoba kostum ninja.

 

 

Maiko. Di daerah Gion di Kyoto, banyak ditemukan gadis muda yang menguasai seni tradisional Jepang yang disebut maiko. Anda dapat menyaksikan kecantikan tradisional Jepang dalam bentuk riasan wajah berwarna putih, rambut gaya Jepang, dan kimono.

 

 

Mencoba Kimono. Terdapat berbagai macam kimono yang merupakan pakaian tradisional Jepang, mulai dari yang dijual dengan harga beberapa ribu yen hingga yang amat mahal, yakni lebih dari satu juta yen. Di Jepang dapat ditemukan tempat-tempat persewaan kimono dan yukata (kimono sederhana untuk musim panas).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *